(Awaits)
Untukku yang mempertanyakan, sebagai mana peran arti hadirmu dimasa mendatang.
Masih diperhitungkan lewat perhatian, namun tidak pernah hidup dalam kepastian.
Menderita, menerka-nerka lewat mimik muka.
yang sudah jelas tidak dapat dibaca
dia bahagia atau biasa saja
aku linglung dibuatnya
Dilema
Di monopoli tanpa tahu akhir cerita.
kadang berdialog alot dengan jiwa,
"Seperti apa aku untuknya" atau hanya sebatas "Menghargai semata"
Tanpa berharap menyatukan cerita.
Tidak ada kehebatan
Selain dari pada menyampaikan rasa kepadanya, sosok yang di semoga
Dijawab tanpa kata
membuatku
Cemas seperti menunggu hasil ujian
Menghakimi diri atas semua kejujuran
Berharap lega setelah menyatakan
tapi egois-nya, masih butuh jawaban
Terkadang berfikir
Andai aku jadi sesosok yang menyatakan,
bukan mengharapkan.
Apa betul perbedaan yang paling nyata dari aku dan dia
adalah dituju dan menuju
aku tidak sekejam itu, melibatkan gender dan takdir
Namun harus bagaimana
Apa dicukupkan, sebagai kisah bodoh dimasa kelam
Tidak ada wujud tuntutan atas sebuah pernyataan
Hanya saja jangan kau dekap dengan sebuah harapan
karena rasanya memilukan.
(:yr/rah)
Waw
BalasHapusWahhh wahhh mantap bat
BalasHapusMasya'allah terimakasih banyak ya
BalasHapusSalam sahabat